Oleh Jarjani Usman
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui” (QS. Yunus: 5).
Sangat jelas kebenaran agama Islam, yang menuntun manusia ke jalan yang benar. Seperti pada waktu terjadinya gerhana matahari, orang-orang Islam disunatkan untuk shalat gerhana dan berdoa kepada Allah (HR. Bukhari & Muslim). Itulah cara hidup yang benar, yang selalu mengajak untuk memahami kebesaran Allah.
Bandingkan dengan cara hidup sebahagian orang yang menjadikan fenomena alam seperti itu sebagai kesempatan untuk melupakan kebesaran Allah. Tak jarang, di saat-saat demikian dilakukan festa fora dan bermabuk-mabukan. Perilaku-perilaku seperti itu bukan hanya berdosa, tetapi juga melupakan kematian dan akhirat. Jadi sesat sifatnya.
Selanjutnya bagi umat Islam, terjadinya fenomena alam tersebut dan bagaimana sebaiknya menyikapinya, semakin menambah keyakinan bahwa Islam lah adalah agama yang benar. Allah lah satu-satunya yang wajib disembah, bukan yang lain. Allah lah yang menjadikan alam ini beserta isinya, termasuk pergerakan planet.
sumber : aceh.tribunnews.com
0 Response to "Fenomena Alam"
Post a Comment