Kerusuhan yang berujung pada pembakaran panggung dalam konser penyanyi Adi Bergek di Ranto Panjang Peurelak, Aceh Timur, tak membuat Bergek patah arang. Ia akan melanjutkan aktivitasnya menghibur masyarakat seperti biasa.
“Tentu kejadian itu sangat kita sesalkan. Semoga ke depan panitia bisa lebih siap dan kejadian seperti itu tidak terulang lagi,” kata Bergek kepada ATJEHPOST.Com, Senin, 7 Maret 2016.
Bergek mengatakan, kerusuhan itu berdampak negatif bagi dirinya. “Dampaknya merugikan sekali, karena ada lain-lain haba syit. Na yang peugah lon hana jujur, na yang peugah lon kibanlah (Ada yang bilang saya tidak jujur, ada yang bilang saya bagaimanalah. Pokoknya dampaknya negatif,” kata Bergek.
Padahal, kata dia, saat kerusuhan terjadi, dirinya sudah di lokasi dan bersiap-siap tampil setelah salat Asar. Namun, hal itu batal terlaksana lantaran panggung sudah duluan dirusak dan dibakar massa.
Setelah kerusuhan kemarin sore, Bergek menjalani pemeriksaan sebagai saksi di kantor polisi.
“Saya dan sepuluh orang anggota saya dimintai keterangan hingga pukul 12 malam. Sekarang sudah selesai. Alhamdulillah sang ka aman (sepertinya sudah aman),” kata pria berusia 24 tahun itu.
Saat dimintai keterangan, Bergek mengaku ditanyai tentang kenapa konsernya bisa berujung rusuh. “Saya jawab mungkin penonton tidak sabar dengan penampilan saya. Jadi ada satu dua orang yang tidak sabar sehingga memicu kerusuhan,” kata Bergek yang sempat tersesat saat menuju lokasi konser.
Saat kerusuhan kemarin, kata Bergek, seorang anggotanya terluka karena dihajar massa. Selain itu, seorang anggota polisi terluka di leher dan menjalani perawatan di rumah sakit. Hari ini, Bergek berencana menjenguk polisi itu.
“Anggota saya Si Jal dihamok (dihajar), karena dipikir Adi KDI, maka dihamok teuk,” kata Bergek.
Kerusuhan itu tak membuat nyali Bergek ciut. Hari ini, kata Bergek, dia akan berangkat ke Sawang, Aceh Selatan, untuk memenuhi undangan show di sana pada 9 Maret lusa. Setelah itu, pada 24 Maret, ia dijadwalkan manggung di kampung halamannya di Panton Labu, Aceh Utara.
Bergek saat ini memang sedang naik daun. Lagu-lagunya seperti “Dikit-dikit” dan “Bohatee” diputar di bus-bus umum hingga warung-warung kopi. Lirik lagu dan gayanya yang jenaka membuat lagu-lagunya diterima publik. Di Youtube, lagu-lagunya ditonton ratusan ribu kali, bahkan ada yang mencapai hampir satu juta kali. (Baca: Fenomena “Dikit-dikit” Bergek di Aceh).
sumber : atjehpost.com
0 Response to "Bergek: Kerusuhan di Aceh Timur Berdampak Negatif untuk Saya"
Post a Comment