SIGLI - Meski Dana Alokasi Khusus (DAK) diplotkan tiap tahun pada Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie hingga mencapai miliaran rupiah. Tapi, dana itu tidak mengalir ke sekolah terisolir seperti SDN Pusong, di Kecamatan Kembang Tanjong. Buktinya, SD terpencil itu masih saja kekurangan fasilitas, mulai dari buku bacaan hingga penyediaan air bersih untuk aktivitas murid dan guru.
Kepala SDN Pusong, Ismail SPd mengatakan, SDN Pusong sangat kekurangan buku untunk bahan ajar. “Kelas I hingga kelas VI masing-masing hanya memiliki tiga buku pelajaran. Saat proses belajar mengajar, banyak murid tidak memiliki buku bacaan. Sehingga penyerapan pelajaran kurang maksimal,” kata Ismail, Kamis (17/3).
Selain itu, katanya, di SDN Pusong tidak tersedia air bersih untuk WC. Sehingga menyulitkan murid maupun guru saat buang air. “Kami berharap dibuatkan sumur galian untuk keperluan air bersih karena di sini tidak ada sambungan pipa PDAM. Pemkab juga harus membangun pagar sekolah, sehingga pekarangan sekolah tak dimasuki hewan ternak,” harapnya.
Selain itu, ia juga berharap adanya perbaikan jalan menuju lokasi SD Pusong ini. “Guru sebanyak puluhan orang yang mengajar di sini harus menempuh rute hingga 15 kilometer, melintasi tambak warga untuk bisa sampai ke SD Pusong. Ruas jalan tersebut belum teraspal sepanjang dua kilometer. Sarana transportasi juga perlu diperhatikan pemerintah,” kata Ismail.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie, Murthalamuddin, mengatakan bahwa untuk tahun 2016 ini, sekolah yang letaknya di daerah terpencil akan mendapat prioritas pembangunan dan pengadaan buku pelajaran.
“Seperti SDN Pusong yang tidak bisa menggunakan dana BOS untuk membeli buku. Kami akan menyalurkan buku bacaan pada bulan Juni tahun ini, serta akan membangun fasilitas air bersih dan sanitasi di sekolah tersebut,” katanya.(naz)
sumber : aceh.tribunnews.com
0 Response to "SD Pusong Minim Fasilitas"
Post a Comment