OLEH YULIANA ANGREINI SYAFRUDDIN, Mahasiswi FKIP Bahasa Inggris Unsyiah dan penerima Beasiswa Erasmus+ Experts-Sustain, melaporkan dari Republik Ceko
BELAJAR di salah satu perguruan tinggi di Eropa merupakan salah satu impian terbesar saya sejak dulu. Beberapa kali gagal ikut seleksi pertukaran pelajar ke luar negeri, tak pernah membuat saya patah semangat.
Alhamdulillah, setelah kali pertama menjadi cadangan dalam program beasiswa Erasmus+, saya akhirnya lolos pada kesempatan yang kedua kali. Saya mendapat kesempatan belajar lima bulan di Universitas Masaryk yang berada di Kota Brno, Republik Ceko.
Mengikuti seluruh rangkaian perkuliahan di Masarykova Univerzita sangatlah menyenangkan bagi saya karena inilah yang saya impi-impikan. Salah satu hal yang sangat menyenangkan yang bisa dilakukan di kampus ini adalah saya dapat memilih berbagai mata kuliah dari berbagai fakultas yang berbeda.
Walaupun saya berasal dari fakultas pendidikan di Aceh, tapi saya dapat memilih beberapa mata kuliah seperti kelas yoga pada fakultas olahraga dan Strategy of Effective Learning Class pada fakultas seni dan sastra. Seluruh mahasiswa dapat memilih berbagai kelas yang mereka rasa bermanfaat bagi mereka, asalkan mereka telah memilih beberapa mata kuliah wajib dari fakultas masing-masing. Sangat menyenangkan, bukan?
Salah satu kelas yang sangat saya sukai adalah Inquiry of Intercultural Communication Class yang berasal dari fakultas pendidikan. Kelas ini merupakan satu dari berbagai macam kelas yang dapat diikuti oleh mahasiswa internasional. Tak heran jika di kelas ini saya bertemu dengan berbagai macam mahasiswa yang berasal dari berbagai negara di Eropa.
Dosen yang mengajar pun sangat ramah dan menyenangkan. Beliau adalah Mrs Randall yang berasal dari United Kingdom.
Di kelas ini kami belajar banyak hal tentang perbedaan budaya, bagaimana untuk dapat menghargai perbedaan tersebut, dan saling berbagi tentang beragam budaya dari daerah masing-masing.
Hal yang sangat saya nanti-nantikan di kelas ini adalah mempresentasikan tugas akhir, yaitu tentang adat budaya dari daerah masing-masing. Saya dan seorang teman yang berasal dari daerah yang sama memilih topik adat pernikahan di Aceh. Kami memperesentasikan beberapa hal yang berkaitan dengan adat pernikahan di Aceh. Mulai dari persiapan pernikahan seperti jak keumalon (mengunjungi calon pasangan), jak ba ranub (mengantar sirih), jak ba tanda (mengantar tanda jadi akan menikah) dan dilanjutkan dengan malam boh gaca (malam berinai) serta upacara peumano (upacara memandikan pengantin wanita).
Kami juga menjelaskan tentang filosofi pakaian adat Aceh yang dikenakan pengantin pria dan wanita serta prosesi acara pernikahan yang harus dilalui sampai ke tahap tueng linto baro (menunggu pengantin pria) dan tueng dara baro (menunggu pengantin wanita). Dosen saya di kelas tersebut sampai harus meminta untuk diperlihatkan sekali lagi slide-slide presentasi saya karena ia sangat penasaran dan kagum dengan berbagai prosesi dan pakaian adat Aceh.
Teman-teman saya di kelas juga banyak menanyakan tentang presentasi kami. Salah satu teman yang bersal dari Jerman mengatakan bahwa dia menjadi ingin memakai inai dan memiliki pakaian adat seperti adat Aceh yang menurutnya sangat glamorous. Presentasi ini saya jadikan salah satu kesempatan untuk mempromosikan budaya Aceh agar lebih banyak khalayak internasioanal mengenal Aceh dan kita juga menjadi lebih bangga untuk rajin belajar adat istiadat kita.
sumber : aceh.tribunnews.com
0 Response to "Adat Pernikahan Aceh Dipresentasikan di Ceko"
Post a Comment